Thursday, July 12, 2018

CIA Akan Mengganti Agen Mata-Mata dengan Teknologi Kecerdasan Buatan


Pekerjaan manusia sebagai agen mata-mata diramalkan segera menjadi peninggalan masa lalu, dan Central Intelligence Agency (CIA) tahu itu.
Wakil direktur pengembangan teknologi CIA, Dawn Meyerriecks, mengatakan kepada peserta konferensi intelijen di Florida, bahwa lembaga intelijen Amerika Serikat (AS) itu tengah beradaptasi untuk menghadapi ancaman musuh baru, berupa mesin yang dibekali teknolagi kecerdasan buatan.

Meyerriecks mengatakan bahwa beberapa negara telah menggunakan kecerdasan buatan untuk melacak musuh selama bertahun-tahun Judi domino.
Ditambahkan olehnya, salah satu kendala utama yang dialami oleh agen mata-mata di era modern adalah, ancaman terkuaknya identitas yang semakin mudah diretas, bahkan oleh kemungkinan dari pihak sipil sekalipun.

Tidak kehabisan akal, kini CIA telah mengubah pola kegiatan intelijennya, yakni dengan mengurangi jumlah pengiriman agen mata-mata ke seluruh dunia, dan menggantinya ke sistem komputasi yang mampu mengerjakan hal serupa secara lebih efisien.
Dibutuhkan waktu lebih dari 30 tahun bagi CIA untuk mempersiapkan transisi besar-besaran ini.
Dokumen pemerintah dari tahun 1984 menyebut "Kelompok Pengarah AI" -- yang didirikan setahun sebelumnya -- bertanggung jawab menyetor laporan bulanan, tentang penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan, kepada pimpinan CIA.

Dalam bocoran memo di tahun yang sama, ketua divisi khusus CIA tersebut menulis:
"Sejumlah upaya penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan telah dimulai melalui Komunitas, dan mencakup bidang-bidang seperti sistem pakar, pemrosesan bahasa alami, antarmuka basis data, pemahaman gambar, interpretasi sinyal, manajemen data geografi dan spasial, serta lingkup uji coba yang cerdas."

No comments:

Post a Comment